Naif (juga dieja naïve) adalah sebuah istilah yang menggambarkan seseorang yang tidak berpengalaman atau kurang berpengetahuan tentang suatu topik atau situasi tertentu. Secara khusus, naif merujuk pada seseorang yang kurang berpengalaman dalam hal kehidupan, sosial, atau politik.
Ketika seseorang disebut naif, biasanya artinya bahwa orang tersebut memiliki pandangan atau harapan yang terlalu idealis atau berlebihan, dan kurang memperhatikan realitas atau kompleksitas situasi yang ada. Seseorang yang naif mungkin kurang mampu membaca situasi sosial atau politik, dan seringkali terlalu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau propaganda.
Namun, dalam beberapa konteks, kata naif juga dapat digunakan dengan makna positif, yaitu menggambarkan seseorang yang memiliki sifat polos dan tulus, serta mampu melihat kebaikan dalam semua hal. Sifat ini sering dikaitkan dengan kesederhanaan dan ketulusan hati, dan bisa menjadi sumber inspirasi atau daya tarik dalam seni, musik, atau budaya populer.
Secara umum, penting untuk memahami makna yang tepat dari istilah naif dalam konteks tertentu, dan berusaha untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang suatu topik atau situasi sebelum mengambil keputusan atau bertindak.
Jenis ini melambangkan perilaku polos seperti anak kecil, sifatnya yang polos dan mudah tertipu membuatnya mudah dibohongi orang lain.
Tipe ini menyembunyikan perasaannya. Mereka tetap menutupi bagian hati dan rasa yang dalamnya. Karena merasa berbeda, mereka menutup diri dari pandangan orang lain.
Mereka tergantung pada orang lain untuk membuat keputusan. Sifat pasif dan bersikap mudah diberdayakan sering menyebabkan orang lain mengambil keuntungan atas mereka.
Jenis ini lebih jawab terhadap situasi. Mereka bisa mengasosiasikan situasi dengan secara realistis dengan penilaian rasional. Ketika mereka berada dalam kondisi sulit, mereka dapat mengambil tindakan yang tepat.